Bangunan irigasi yang ada di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, baik yang skala nasional, provinsi, kabupaten maupun desa akan direhabilitasi secara bertahap.

"Mulai 2011 sampai 2016, kami telah memogramkan untuk merehabilitasi iringasi yang rusak, tentunya akan dilakukan secara bertahap sesuai anggaran yang tersedia," kata Bupati Pandegelang Erwan Kurtubi di Pandeglang, Selasa.

Penataan bangunan irigasi, melalui rehabilitas itu, kata dia, merupakan bagian dari upaya peningkatan pengelolaan sumber daya alam serta sarana dan prasarana pendukung pembangunan berwawasan lingkungan.

Kewenangan pemeliharaan bangunan irigasi, didasarkan pada luasan areal yang bisa dialiri. Jika luasannya 3.000 hektare ke atas merupakan wewenang pemerintah pusat, 1.000-3.000 ha kewenangan provinsi dan di bawah 1.000 ha kabupaten.

"Untuk yang kewenangan pusat dan provinsi anggaran rehabilitasinya akan diusulkan pada pemerintah pusat dan provinsi," katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Pandeglang Aah Wahid Maulany menjelaskan, di daerah itu terdapat 642 daerah irigasi dan sebagian berkapasitas di bawah 1.000 hektare.

Dari 642 daerah irigasi itu, sebanyak 58 di antaranya dikelola melalui program "participatory irrigation sector project-PISP".

"PISP ini telah membentuk 202 perkumpulan petani pemakai air (P3A) untuk mengelola daerah irigasi tersebut. Jumlah P3A ini memang relatif rendah jika dibandingkan dengan daerah irigasi yang ada, itu karena setelah dibentuk kepengurusannya kelompok tersebut tidak aktif," katanya.

Untuk itu, ke depan ia berharap agar pembentukan P3A dapat diperbanyak dan setelah terbentuk kepengurusan kelompok tersebut dapat melaksanakan tugasnya untuk mengurus irigasi.

"Fungsi irigasi ini sangat penting untuk menjaga pasokan air agar berkesinambungan, sehingga areal pertanian bisa tetap bagus yang pada akhirnya juga dapat meningkatkan hasil panen," katanya.

Aah juga menjelaskan, program PISP ini akan berakhir pada tahun 2010 ini, maka pemerintah Kabupaten Pandeglang harus menlanjutkan program paritisipasi tersebut dalam mengelola irigasi yang ada.

Sumber : Antara News